Minggu, 07 Juni 2009

SMANsa is the best

Tidak terasa,tiga tahun dan tiga puluh enam bulan telah kita lalui di smansa,benar2 tidak terasa. Kita melewati semuanya bersama2,baik itu canda tawa,luka derita,semuanya telah kita rasakan. Tapi. . .rasanya semua masih begitu jelas di benak saya. Bagaimana pertama2 memasuki gerbang smansa,bergerombol mengikuti tes masuk,dinyatakan lulus,melaksanakan MOS,mengenal ka2 kelas,guru2 serta teman2. Ingin sekali tidak berpisah,tapi rasanya tidak mungkin jika kita diam di situ2 saja tanpa ingin memasuki dunia lain di luar sana. Pertemuan memang selalu di iringi dengan perpisahan,seperti hidup yang tidak akan terpisahkan dengan mati. Nantinya kita pun akan mengalami perpisahan lagi jika kita mengalami pertemuan. Inilah titik awal agar kita bisa mengerti betapa dalam arti perpisahan,ini bukanlah hal yang selalu di artikan sebagai kesedihan. Perpisahan yang terjadi adalah batu loncatan kita agar kita bisa melakukan lompatan luar biasa ke depannya, mengajarkan bahwa kita harus tetap maju agar perpisahan ini tidak sia-sia. Pertemuan dan perpisahan memberikan kita kenangan yang mungkin bisa jadi inspirasi ketika kita melangkah. Dan kenangan2 manis itu tentu tidak akan hilang meski kita berpisah. Karena itu, mari kita berusaha mengumpulkan kenangan2 kita,sebab setelah perpisahan pasti akan ada lagi pertemuan.
Thanks a lot for SMANsa,Atas segala kenangan yang takkan pernah terlupakan.

Sabtu, 11 April 2009

Bakat telah ada sebelum kita lahir

Tahu ga teman-teman?
Ternyata bakat yang kita miliki di dunia ini sudah ditentukan sedari lahir, jauh sebelum kita mengenal dunia. Dan bakat-bakat itu kita dapatkan dari junjungan kita Nabi Muhammad SAW, nah lho?
Menurut buku yang Thei baca, Setelah Tuhan selesai menciptakan Nabi Muhammad SAW, Beliau kemudian diletakkan di sebuah lampu dari akik merah yang sangat bening, sehingga bisa dilihat dari luar.
Kemudian sesudah itu, ruh-ruh manusia yang diciptakan Tuhan memandang kepada Nur Muhammad, akan tetapi pemandangan mereka tidak sama satu sama lain. Untuk lebih jelas, silahkan baca detailnya di bawah ini.
Ruh-ruh yang dapat melihat kepalanya, bila nanti lahir di dunia akan menjadi pembesar, raja, atau presiden.
Yang melihat keningnya akan menjadi raja yang adil.
Yang melihat matanya akan menjadi orang yang hafal alqur’an.
Yang melihat alisnya akan menjadi seorang pelukis.
Yang melihat telinganya akan menjadi orang yang suka menuntut ilmu pengetahuan.
Yang melihat pipinya akan menjadi orang yang suka berbuat kebaikan.
Yang melihat bibirnya akan menjadi pegawai raja.
Yang Cuma melihat hidungnya akan menjadi ahli hokum, tabib, cerdik, dan pandai.
Yang Cuma dapat melihat mulutnya akan menjadi orang yang suka berpuasa.
Yang Cuma dapat melihat giginya akan menjadi orang tercantik di dunia.
Yang Cuma dapat melihat lidahnya akan menjadi utusan raja-raja.
Yang Cuma dapat melihat tenggorokannya akan menjadi penasihat, mubaligh, tukang propaganda dan para muazzin.
Yang Cuma dapat melihat jenggotnya akan menjadi orang yang suka berjuang di jalan Allah.
Yang Cuma dapat melihat tengkuknya akan menjadi orang yang ahli dalam berniaga.
Yang Cuma melihat lengannya akan menjadi orang yang pandai menggunakan senjata, pandai memanah dan memacu kuda.
Yang Cuma melihat lengan kanannya akan menjadi orang yang ahli menangkap ikan.
Yang Cuma melihat tangan kirinya akan menjadi ahli penjahit pakaian.
Yang Cuma dapat melihat tapak tangan kanannya akan menjadi tukang mas.
Yang Cuma dapat melihat tapak tangan kirinya akan menjadi tukang menimbang.
Yang melihat sekaligus dua lengannya akan menjadi orang dermawan.
Yang Cuma melihat belakang tangan kanannya akan menjadi orang yang pandai memasak.
Yang Cuma melihat belakang tangan kirinya akan menjadi orang yang pandai menghemat.
Yang Cuma dapat melihat ruas jari kanannya akan menjadi tukang menjahit.
Yang Cuma dapat melihat ruas jari kirinya akan menjadi jurutulis.
Yang Cuma dapat melihat dadanya akan menjadi alim ulama, pengarang, falsafah dsb.
Yang Cuma melihat belakangnya akan menjadi orang sangat berbakti kepada Tuhan.
Yang melihat lambungnya akan menjadi seorang pejuang.
Yang Cuma dapat melihat perutnya akan menjadi orang yang tidak serakah terhadap dunia.
Yang Cuma melihat dua lututnya akan menjadi orang yang banyak melakukan sembahyang.
yang dapat melihat dua kakinya akan menjadi ahli dalam berburu.
Yang dapat melihat tapak kakinya akan menjadi orang yang suka mengembara keliling dunia.
Yang dapat melihat bayangannya saja akan menjadi penari, penyanyi dan pemain musik.
Huh…..capek juga ya ngejelasinnya???? Hehehe
Nah…..sekarang udah pada tahu kan kalau ternyata bakat-bakat yang ada pada kita sekarang adalah bekal dari Allah sejak kita di alam arwah. Makanya, kita harus banyak-banyak berterima kasih sama Allah.
Tapi…..Tapi…..Ada tapinya lho!!!! Terlepas dari semua itu, kita juga ga boleh berpangku tangan and mikir kalo bakat bisa datang dengan sendirinya. Ya ga bisa lha yaw! Coz meski takdir sudah ditentukan, kita sebagai “inang” ga boleh pasrah, takdir kan ada juga yang bisa di ubah, ya thoe?
Now let’s learn our self and never say to go down, ochey??

Jumat, 03 April 2009

My poem

Jemput AKu Cinta

Lelah ku mencarimu
Letih ku tuk tahu di mana dirimu
Mungkin kau tak di sini
Tak ingin menemuiku lagi
Tahukah kau cinta?
Ku lewati hari-hari hampa
Meniti mimpi yang selalu sama
Tanpamu ku hanya luka
Semu dan tak berjiwa

Cinta
Maukah kau datang lagi?
Bisakah kau jemput ku di sini?
Ku ingin menuju rindu-Nya
Tenggelam di lautan kasih-Nya
Merajut sebuah mimpi sempurna
Ku ingin cinta-Nya
Cintaku
Cintamu
Bisa menjadi Satu
Dalam sebuah samudra kalbu

CERBUNG

“Huwaaaaaaa!!!” Dewi teriak-teriak histeris sambil ngacak jilbabnya tak keruan.
Dabin yang duduk tak jauh dari Dewi melirik dengan kening berkerut. Tapi dia tak jadi menunaikan maksud hatinya untuk bertanya, karena tugas kuliahnya masih menumpuk banyak berjejal memenuhi otaknya sehingga membuat dia cukup cuek dengan sekitar. Dengan tenang dia kembali menekuni buku yang sedari tadi ada di tangannya.
Dewi yang merasa tidak dihiraukan kembali menjerit, dan kali ini lebih keras.
“Aku ga mauuuuuu!” tangan mungilnya kembali menuju jilbab, kini bentuknya sudah menjadi seperti…………..Ah, sulit untuk dijelaskan, bayangkan saja sendiri.
“Ada masalah apa Wi?” Tanya Dabin lembut, menjauhkan buku dari tubuhnya dan beranjak menghampiri Dewi.
Meskipun sama-sama berjilbab, tapi Dewi dan Dabin memiliki sifat yang cukup berbeda. Dewi lebih meledak-ledak jika ada masalah, sedangkan Dabin cenderung lebih bijaksana dan halus. Karena itulah mereka sudah seperti kakak beradik meski keduanya hanya sahabat dan tidak ada hubungan keluarga. Dabin adalah mahasiswi semester akhir di fakultas hukum jogja, Dewi pun juga sudah semester akhir, hanya saja dia kuliah di fakultas ekonomi.
“Aku jatuh cinta Bin!” ucap Dewi dengan tampang memelasnya.
“Tapi aku ga mauuuuu…..!!!”Sambungnya lagi.
“Lho? Jatuh cinta kok malah marah-marah + teriak-teriak gitu? Harusnya senang donk?” ungkap Dabin agak bingung.
“Iya sih, tapi aku belum siap Bin, aku kan belum belajar cara ngendaliin cinta, ntar kalo terpeleset gimana?” tanyanya sambil memandang Dabin.
“Hmmmmm……..Aku suka pemikiran kamu Wi, kamu tambah dewasa ya akhir-akhir ini?” goda Dabin.
“Iiiiiihhh….Kok malah ngeledek sih?” Dewi manyun.
“Hehe……Tapi kamu lupa satu hal Wi, cinta itu kan anugerah Tuhan, masa kamu tega nolak pemberian yang di atas? Lagian menurutku, laki-laki yang beruntung itu pasti berakhlak baik, soalnya selama kita bersama di kos ini aku belum pernah tuh denger kamu curhat tentang cowok. Dan aku juga yakin kamu ga niat untuk pacaran, Ehm…….Jadi…….Kamu mau nikah lebih dulu dari aku nih?” Kalimat terakhir Dabin membuat pipi Dewi bersemu merah.

Bersambung……

Renungkan....

Berapa tahun umur dunia?
Diceritakan suatu ketika Nabi Musa bermunajat kepada Tuhan Robbul-‘Alamin di bukit Thursina, maka pada saat itu berkesempatan Nabi Musa a.s. bertanya kepada Allah dengan mengajukan beberapa pertanyaan tentang asal-usul dunia.
Jawab Allah : Pertama-tama Aku jadikan Nur Muhammad. Kemudian Ku jadikan Durratul-Baidhoo’ dari Nur Muhammad. Dari Durratul-Baidhoo’ Aku jadikan 70.000 negeri di cakrawala atau sama dengan 70.000 planet di cakrawala. Satu planet itu luasnya 70 kali bumi. Tiap-tiap planet itu dijadikan penghuninya 70.000 orang , bukan bangsa jin, bukan bangsa manusia, bukan pula bangsa malaikat. Kesemuanya dijadikan dengan kalimat “Kun fayakuun”. Mereka kemudian beribadat kepada-Ku sampai 70.000 tahun.
Kemudian belakangan, mereka jadi durhaka kepada-Ku, lalu Aku binasakan mereka semuanya.
Kemudian sesudah itu Aku jadikan lagi 80.000 buah negeri (planet) yang besarnya cuma 10 kali dari bumi dunia. Semua berada di cakrawala yang bertingkat-tingkat. Di planet itu Aku ciptakan sebangsa unggas yang memakan tumbuh-tumbuhan dan biji-bijian. Lama-kelamaan unggas-unggas itu pun punah. Kemudian baru Aku jadikan 20.000 makhluk sebangsa dunia dari cahaya secara berangsur-angsur lalu kemudian juga punah.
Kemudian setelah berselang 70.000 tahun sesudah itu, baru Aku jadikan Qalam, Lauhil-mahfudz, ‘Arsy dan Kursi serta malaikat.
Maka setelah kira-kira 70.000 tahun lagi barulah Aku jadikan syurga dan neraka.
Kemudian setelah itu baru Aku jadikan makhluk manusia yang namanya Adam, bukan bapakmu Adam yang sekarang ini hai Musa.
Aku jadikan dia dari awal Adam sampai keturunannya yang terakhir 10.000 tahun lamanya. Setelah itu Aku jadikan pula Adam yang lain dengan keturunannya terakhir dalam masa 10.000 tahun.
Demikian seterusnya Aku jadikan tiap-tiap Adam dan keturunannya dalam masa 10.000 tahun, ganti-berganti, sampai mencapai 10.000 orang Adam. Maka Adam yang sekarang inilah yang kesepuluh ribu kalinya.
Demikianlah keterangan yang saya kutip, dari kitab “permulaan dijadikannya langit dan bumi” oleh Al-‘Allamah Syaikh Nuruddin Ali.
Teman-temanku yang budiman.
Jika kita renungkan keterangan di atas itu, jelaslah bahwa umur dunia sudah lama sekali atau sudah sangat tua.
Coba saja bayangkan, setiap Tuhan menciptakan Adam sampai keturunannya yang terakhir memakan waktu 10.000 tahun. Kira-kira akan jadi berapa jumlahnya jika kita kalikan 10.000 tahun dengan 10.000 tahun?
100.000.000 tahun!!!!!
Jadi umur bumi sejak Tuhan pertama kali menciptakan manusia sampai Adam yang terakhir di zaman kita ini, lamanya mencapai 100.000.000 tahun! Tak terbayangkan betapa tuanya bumi kita?
Mari kita renungkan!

What is love?

Cinta…
Di dunia ini, semua orang pasti sudah kenal dengan yang namanya cinta.
Cinta memang selalu ada dalam hidup, seperti bumbu yang menambah rasa nikmat. Tanpa cinta mungkin tidak akan ada persahabatan, tidak akan ada pernikahan, tidak akan ada hubungan, karena cinta adalah dasar dari semua kelakuan. Bahkan rasa benci pun hadir ketika kita punya cinta, percaya ga? Bayangkan saja, ketika kamu punya rasa cinta terhadap seseorang, maka setiap hal yang dia lakukan pasti menimbulkan efek yang berbeda-beda pada dirimu. Coba kalau terhadap orang lain atau orang yang tidak kamu kenal, kamu pasti tidak peduli bukan? Minimal rasa peduli kamu lebih tipis.
Semua orang pasti pernah mengalami hal yang namanya cinta. Tapi sejauh manakah pandangan kita tentang cinta? Apa cinta itu pengorbanan? Atau kesetiaan?
Cinta itu pengorbanan………….benar, karena kita selalu rela melakukan apa pun demi orang yang kita cintai. Berkorban waktu, uang, tenaga, perasaan bahkan ada kalanya nyawa pun rela diberikan.
Cinta itu kesetiaan……………benar, karena demi orang yang kita cintai, kita rela meredam nafsu untuk tidak setia, kalau akhirnya selingkuh juga, berarti cintanya gak 100%.
Tapi di atas semua itu, cinta merupakan anugerah terbesar yang pernah Tuhan berikan kepada kita. Kita tidak mungkin bisa hidup tanpa cinta. Tahu kenapa? Karena kita sendiri lahir dari sebuah ikatan cinta.
Jadi………Ketika kamu menemukan cintamu, peganglah yang erat dan jangan pernah lepaskan lagi. Sebab kamu sendiri ada karena cinta.

Jumat, 06 Maret 2009

pelangi benci

Mungkin kau tak tahu
rasanya seperti apa
di penjara dalam jeruji cinta
tanpa tahu kenapa

Mungkin kau tak ingin tahu
Bagaimana ku harus merasa
dalam dinding berudara hampa
tanpa selimut jiwa

tapi yang kau tahu
putih hati semakin sirna
di telan kata tak bermakna

meski akhirnya kau tahu
lelah ku kini sudah tak nyata
dan seakan tak punya tanda

Senin, 23 Februari 2009

Tak bisa ku...

Andai ku bisa meraih bintang
Mungkin ku kan jelajahi awan
Andai ku bisa menggapai bulan
Mungkin mimpiku takkan jadi untaian
Tapi ku cuma bisa menyepi jalan
Tanpa mampu mencipta kenyataan
Dan mungkin semuanya hanya akan jadi kenangan
Tanpa ada suatu harapan

Jumat, 20 Februari 2009

Puisi sendu

ku lihat dirimu muram
tenggelam mengiba dalam hampa
wajahmu dekil
tubuhmu penuh luka
auramu semu
termakan nista dan dosa
dulu keindahanmu menyilaukan semua mata
mengundang kekaguman dari setiap jiwa
tapi...
belenggu jahat tak segan merenggut paksa
mereguk manismu
di saat kau tak berdaya
sungguh ku malu
karena ku tak mampu menolongmu
tak sanggup menyanggamu
tak bisa memapahmu
ma'afkan aku
dunia

Selasa, 17 Februari 2009

Di mana dirimu...

Kau tahu?
Dulu jiwamu sekuat baja
tak rapuh seperti kini
dulu sapamu melembutkan sukma
tak menusuk seperti kini
dulu matamu menyemangatkan semua
tak dingin seperti kini
kepada siapa ku harus mengadu?
Kalau kau sudah tidak seperti dulu?
Haruskah ku bertanya pada dinding yang diam?
Pada hujan yang merintik?
Ataukah pada air yang mengalir?
Semua benar2 terasa hampa
dan pikiranku seakan benar2 buta
tapi satu hal yang ku tahu
aku sudah benar2 tidak mengenal dirimu

PMDK yg uuggghhh..

Hri ne ak lg brda d bjb alias bnjrbru,,n skg ak lg siap2 bwt tes psikotes d kmar hotel btas kota,,sbelum hr ne yaitu kmrin,,ak brda d kampus farmsi ato lbih srng q sbut sbg kmpus biru,coz wrnaY membiru..tepat jam 9 kmi di test t'tlis d ruang full-AC yg tlah d prsiapkn,...gila,,prtma kli msuk rsaY dingiiiiiiiin bngetz,,serasa brda d kutub selatan...weizt,,g gitu jg kle y? Tpi ya gtu deh,,...stlh aba2 dr pngws kmi pun siap tmpur mlwan soal2 yg astagfirullahil'azhim sulitY....prtma kli m lht soal no.1,,tngan q b getar saking tkutY...n slma kurang lbih 2jam klo g slah,,kmi dhdpakn pd 60soal..mdh2an az pngwsY slah meriksa n jwbn yg slh d benerin,,hoho...mna mgkin y? Kn pke komp.? Tpi....b'harap bleh2 az dunkz? He
naaaah,,hri ne bntar lg akn ngadapin tes psikotes or tes mental...jdi gugup,,do'ain ya tmen2 biar lu2z,,nnti dpt phla lho! Wek...he
mank bner tho??
Dh dlu y,,ntar kpn2 ak crta2 lg about my life...dadah...

Februari ! Februari !

Hmmm....ada apa sech di bulan februari? Ada apa hayo? Tawu dunkz? Yupz,,apa lagi kalo bukan valentine,..!!
Thei yakin deh kalo semua remaja di dunia ne tawu pa tu valentine,,bener ga?
Tapi....apa mereka tawu pa seh valentine itu? Kalo thei nanya,,pazti kamu2 pada ngejawab kalo valentine tu adalah hari kasih sayang,bener ga ya?
Menurut majalah yang pernah thei baca,valentine tu berasal dari kata latin yang artiY : "yang maha perkasa/kuasa",,nah lo? Kalo di bandingin ma arti valentine sebagai hari kasih sayang jauh banget dunkz?tul ga?
Sekarang mari kita intip bentar slide2 yang kerap terjadi di V'day,,biasaY para cowo akan bilang gene :"be my valentine?"...naaaaah,,kalo di cocokin ma arti di atas,"be my valentine?" itu sama dengan SYIRIK,,alias pengen ngejadiin ceweY sebagai "yang maha kuasa" bagi dy,,n itu artiY ngeduain Tuhan..
Sekarang pada tawu kan temen2 valentine tu apa? Kita ga usah lah nunggu 14feb dulu baru ingin berkasih sayang,agama kita kan agama kasih sayang? N tentu aza arti kasih sayang di sini bukan sama boy/girl friend,tapi ma orang tua kita,kerabat,family,temen2,n sahabat2 kita..
Okey cuy?
Sekarang Yuk kita tekadkan dalam hati :"say no to drugs",,uups...maksudY "say no to valentine"..he ^_^V

Jumat, 06 Februari 2009

Kenangan Terindah

Duukk..
“Auaw…”, seruku tertahan.
Sebuah pesawat kertas menabrak kepalaku telak saat aku sedang merenungi nilai matematikaku. Pasti Rendy nih, geramku.
Sosok menjengkelkan itu muncul kemudian dengan senyum menyeringai.
“Sorry, ga sengaja Shell !” ucapnya seraya memungut pesawat kertas yang telah hancur ku remas dari tanganku.
“Basi tau ga, kamu kira aku ga tau kalo kamu sengaja? Ga liat apa kalau aku lagi bete? Ngeganggu aja kerjaannya, kamu sih enak punya nilai bagus,” kesalku sambil melotot.
Jangan salah lho! Biar kelakuannya kayak preman pasar gitu, Otaknya encer. Bahkan peringkat 5 besar selama 4 semester. Bingung deh, kenapa tu anak bisa sedangkan aku ga?
“Makanya belajar neng !! Atau mau aku ajarin? Asal bayarannya pas, aku mau kok ngajarin!” gayanya tengil sambil sibuk memodifikasi alat tempurnya tadi yang sumpah hancur banget.
“Uuugghh…ngomong sama kamu bikin tambah bete tau ga?” aku beranjak meninggalkannya, ekor mataku melihat jelas kalo pesawat nyebelin tadi sudah berevolusi menjadi bangau kertas.

Aku pulang dengan wajah murung + ditekuk. Meski ibu ga pernah memarahiku, tapi aku yakin dia pasti kecewa. Ayahku sudah lama tiada. Dan sampai saat ini ibuku lah yang menjadi tulang punggung keluarga demi menghidupi aku dan adikku yang masih duduk di kelas 5 SD. Aku ingin sekali jadi seperti dia. Berkorban demi orang lain yang kita sayangi, entah kapan keinginan itu dapat terlaksana.
“Lho Shell……Sudah pulang? Kok ga ketuk pintu dulu sih anak manis? Gimana nilai matematikanya? Sini ibu liat!” ibu melepas tangannya dari pakaian yang sedang dijahitnya dan mengulurkannya padaku. Aku sungguh tak tega membuatnya bersedih, tapi aku juga tak pandai berdusta. Ma’afin aku ya Rabb……Ma’afin aku ibu…

“Waduh…Aku deg-degan banget nih Shell, kira-kira nilai raportku bakalan bagus ga ya?” Reana, teman sebangkuku menatapku cemas.
“Aku yakin kok nilai kamu bakalan bagus, kamu kan pintar Re!” jawabku menenangkan walaupun sebenarnya aku sendiri tidak tenang. Aku kembali teringat kata-kata ibu waktu itu.
“Shell…kamu pernah bilang kan sama ibu kalo kamu pengen jadi orang yang berguna dan ga nyusahin orang lain? Belajarlah mulai sekarang sayang ! Belajar untuk diri sendiri dan belajar untuk orang lain. Renungilah kata-kata ibu ini, ibu yakin kamu bisa mengambil keputusan yang bijak.”
“Aduh Shell, Bu wali kita udah datang tuh, gugup banget nih!” Reana memegang tanganku erat, membuatku tersadar ke alam nyata.
Dan mendadak sebuah pikiran terlintas di benakku, aku tau apa yang harus ku lakukan.

Raportku mengangguk-angguk lunglai di tanganku ketika ku bawa berlari. Aku belum membukanya, sungguh……! Tak ada gunanya juga, karena aku sudah tau bagaimana isinya. Sekarang yang harus ku lakukan hanya mencari seseorang.
Bruakk…
Aku terjatuh.
“Ma’af…ma’af…aku sedang buru-buru,” aku bersiap melangkah.
“hmmmm……aku belum bilang mau ma’afin lho,” sahutnya mendongakkan wajah sambil tersenyum mengejek.
“Ah…Untung ketemu di sini, ayo ikut aku !” bujukku menarik lengan bajunya.
“Hah?” wajahnya tampak blo’on menyiratkan kebingungan.
“Ayo cepat…!” seruku tanpa peduli.

“Nah yang ini dipindahruas terus di ubah ke bentuk lain,” telunjuknya menjelajahi jawabanku yang salah.
Sudah seminggu Rendy ngeprivat aku. Dia mengajariku hanya ketika ga ada les tambahan di sekolah, atau bisa juga setelah salat magrib-isya kalau aku lagi semangat belajar. Karena ternyata rumah kami berdekatan, dan ibunya pelanggan baik ibuku. Tapi ga ada kemajuan dalam seminggu ini, bahkan ga ada jawabanku yang benar sepenuhnya.
“Sekarang kamu kerjaan yang ini Shell, nanti kita bahas sama-sama.”
Aku menatap kosong ke soal trigonometri itu. Mataku tiba-tiba panas.
“lho Shell, kenapa?”
“kayanya aku ga bakalan bisa lulus UAN deh,” lirihku.
“Kamu memang ga akan bisa jika kamu tidak mencoba. Segala sesuatu itu butuh proses Shell, dan kegagalan merupakan langkah dalam proses itu. Jangan mengalah dengan nasib. Origami yang sehelai kertas aja masih bisa bangkit, masa kamu ga? Semangat donk!”
kata-katanya membuat tubuhku dialiri rasa hangat. Aku menghapus air mata.
“Makasih ya Ren, aku beruntung punya kamu di saat seperti ini.” Ucapku tulus.
Rendy tersenyum dan hampir membuat jantungku copot kerana getaran halus tiba-tiba menyusup ke dalam relung hatiku.

Aku tercenung di depan papan pengumuman kelulusan. Tidak! Aku tidak sanggup melihatnya. Aku takut mengecewakan ibu dan Rendy. Aku menggeleng-geleng cemas sambil menghela nafas. Shelly !!! kamu harus kuat, kata hatiku mencoba menyemangati.
Aku menarik nafas dalam. Ok Shell ! bagaimanapun kamu harus melihatnya.
Aku berusaha berjalan melewati kerumunan yang telah lama berjubel. Mataku menyisir nama-nama yang ada, kerigatku mengucur deras. Tiba-tiba aku terpaku, sebutir embun mengalir jatuh. Peringkat 10, Shellia Verdina, LULUS! Ya Tuhan, benarkah ini ? aku mencubit tangan keras.
“Auaw, sakit !” aku ga mimpi, aku beneran lulus. Oh, terima kasih ya Allah. Terima kasih.

“Ren……!!!” teriakku.
Aku tersengal setelah tiba di depannya. Ku coba mengatur nafas dan siap berkata.
“Rendy, aku…”
“aku tahu kok, kamu lulus kan? Selamat ya Shell,” katanya seraya menyerahkan sesuatu.
Rendy memang selalu tahu apa yang aku inginkan. Dia selalu bisa ngertiin aku.
Ku tatap pemberiannya, sekuntum mawar kertas. Meski ga seindah mawar beneran, tapi bagiku mawar ini menyimpan begitu penuh makna dan ga akan tergantikan dengan mawar manapun.
“kita ajak yang lain jalan-jalan yuk buat ngerayain semua ini?” ajaknya sambil meraih tanganku.
“Ayo !!!” seruku senang.
Dan aku yakin, hari-hariku selanjutnya juga pasti akan indah. Seindah kenangan ini.

Kamis, 22 Januari 2009

sebuah harapan

lukisan di balik kenyataan

meninggalkan sebuah goresan tanpa senyuman

merancang cita

melaut asa

tapi kamu tak kunjung ada

tetap gelap

tetap tak bermakna

entah...

mungkin suatu saat

ku kan dapat temukan cahaya

di balik lingkar senja

berkabut tak sempurna