Senin, 23 Februari 2009

Tak bisa ku...

Andai ku bisa meraih bintang
Mungkin ku kan jelajahi awan
Andai ku bisa menggapai bulan
Mungkin mimpiku takkan jadi untaian
Tapi ku cuma bisa menyepi jalan
Tanpa mampu mencipta kenyataan
Dan mungkin semuanya hanya akan jadi kenangan
Tanpa ada suatu harapan

Jumat, 20 Februari 2009

Puisi sendu

ku lihat dirimu muram
tenggelam mengiba dalam hampa
wajahmu dekil
tubuhmu penuh luka
auramu semu
termakan nista dan dosa
dulu keindahanmu menyilaukan semua mata
mengundang kekaguman dari setiap jiwa
tapi...
belenggu jahat tak segan merenggut paksa
mereguk manismu
di saat kau tak berdaya
sungguh ku malu
karena ku tak mampu menolongmu
tak sanggup menyanggamu
tak bisa memapahmu
ma'afkan aku
dunia

Selasa, 17 Februari 2009

Di mana dirimu...

Kau tahu?
Dulu jiwamu sekuat baja
tak rapuh seperti kini
dulu sapamu melembutkan sukma
tak menusuk seperti kini
dulu matamu menyemangatkan semua
tak dingin seperti kini
kepada siapa ku harus mengadu?
Kalau kau sudah tidak seperti dulu?
Haruskah ku bertanya pada dinding yang diam?
Pada hujan yang merintik?
Ataukah pada air yang mengalir?
Semua benar2 terasa hampa
dan pikiranku seakan benar2 buta
tapi satu hal yang ku tahu
aku sudah benar2 tidak mengenal dirimu

PMDK yg uuggghhh..

Hri ne ak lg brda d bjb alias bnjrbru,,n skg ak lg siap2 bwt tes psikotes d kmar hotel btas kota,,sbelum hr ne yaitu kmrin,,ak brda d kampus farmsi ato lbih srng q sbut sbg kmpus biru,coz wrnaY membiru..tepat jam 9 kmi di test t'tlis d ruang full-AC yg tlah d prsiapkn,...gila,,prtma kli msuk rsaY dingiiiiiiiin bngetz,,serasa brda d kutub selatan...weizt,,g gitu jg kle y? Tpi ya gtu deh,,...stlh aba2 dr pngws kmi pun siap tmpur mlwan soal2 yg astagfirullahil'azhim sulitY....prtma kli m lht soal no.1,,tngan q b getar saking tkutY...n slma kurang lbih 2jam klo g slah,,kmi dhdpakn pd 60soal..mdh2an az pngwsY slah meriksa n jwbn yg slh d benerin,,hoho...mna mgkin y? Kn pke komp.? Tpi....b'harap bleh2 az dunkz? He
naaaah,,hri ne bntar lg akn ngadapin tes psikotes or tes mental...jdi gugup,,do'ain ya tmen2 biar lu2z,,nnti dpt phla lho! Wek...he
mank bner tho??
Dh dlu y,,ntar kpn2 ak crta2 lg about my life...dadah...

Februari ! Februari !

Hmmm....ada apa sech di bulan februari? Ada apa hayo? Tawu dunkz? Yupz,,apa lagi kalo bukan valentine,..!!
Thei yakin deh kalo semua remaja di dunia ne tawu pa tu valentine,,bener ga?
Tapi....apa mereka tawu pa seh valentine itu? Kalo thei nanya,,pazti kamu2 pada ngejawab kalo valentine tu adalah hari kasih sayang,bener ga ya?
Menurut majalah yang pernah thei baca,valentine tu berasal dari kata latin yang artiY : "yang maha perkasa/kuasa",,nah lo? Kalo di bandingin ma arti valentine sebagai hari kasih sayang jauh banget dunkz?tul ga?
Sekarang mari kita intip bentar slide2 yang kerap terjadi di V'day,,biasaY para cowo akan bilang gene :"be my valentine?"...naaaaah,,kalo di cocokin ma arti di atas,"be my valentine?" itu sama dengan SYIRIK,,alias pengen ngejadiin ceweY sebagai "yang maha kuasa" bagi dy,,n itu artiY ngeduain Tuhan..
Sekarang pada tawu kan temen2 valentine tu apa? Kita ga usah lah nunggu 14feb dulu baru ingin berkasih sayang,agama kita kan agama kasih sayang? N tentu aza arti kasih sayang di sini bukan sama boy/girl friend,tapi ma orang tua kita,kerabat,family,temen2,n sahabat2 kita..
Okey cuy?
Sekarang Yuk kita tekadkan dalam hati :"say no to drugs",,uups...maksudY "say no to valentine"..he ^_^V

Jumat, 06 Februari 2009

Kenangan Terindah

Duukk..
“Auaw…”, seruku tertahan.
Sebuah pesawat kertas menabrak kepalaku telak saat aku sedang merenungi nilai matematikaku. Pasti Rendy nih, geramku.
Sosok menjengkelkan itu muncul kemudian dengan senyum menyeringai.
“Sorry, ga sengaja Shell !” ucapnya seraya memungut pesawat kertas yang telah hancur ku remas dari tanganku.
“Basi tau ga, kamu kira aku ga tau kalo kamu sengaja? Ga liat apa kalau aku lagi bete? Ngeganggu aja kerjaannya, kamu sih enak punya nilai bagus,” kesalku sambil melotot.
Jangan salah lho! Biar kelakuannya kayak preman pasar gitu, Otaknya encer. Bahkan peringkat 5 besar selama 4 semester. Bingung deh, kenapa tu anak bisa sedangkan aku ga?
“Makanya belajar neng !! Atau mau aku ajarin? Asal bayarannya pas, aku mau kok ngajarin!” gayanya tengil sambil sibuk memodifikasi alat tempurnya tadi yang sumpah hancur banget.
“Uuugghh…ngomong sama kamu bikin tambah bete tau ga?” aku beranjak meninggalkannya, ekor mataku melihat jelas kalo pesawat nyebelin tadi sudah berevolusi menjadi bangau kertas.

Aku pulang dengan wajah murung + ditekuk. Meski ibu ga pernah memarahiku, tapi aku yakin dia pasti kecewa. Ayahku sudah lama tiada. Dan sampai saat ini ibuku lah yang menjadi tulang punggung keluarga demi menghidupi aku dan adikku yang masih duduk di kelas 5 SD. Aku ingin sekali jadi seperti dia. Berkorban demi orang lain yang kita sayangi, entah kapan keinginan itu dapat terlaksana.
“Lho Shell……Sudah pulang? Kok ga ketuk pintu dulu sih anak manis? Gimana nilai matematikanya? Sini ibu liat!” ibu melepas tangannya dari pakaian yang sedang dijahitnya dan mengulurkannya padaku. Aku sungguh tak tega membuatnya bersedih, tapi aku juga tak pandai berdusta. Ma’afin aku ya Rabb……Ma’afin aku ibu…

“Waduh…Aku deg-degan banget nih Shell, kira-kira nilai raportku bakalan bagus ga ya?” Reana, teman sebangkuku menatapku cemas.
“Aku yakin kok nilai kamu bakalan bagus, kamu kan pintar Re!” jawabku menenangkan walaupun sebenarnya aku sendiri tidak tenang. Aku kembali teringat kata-kata ibu waktu itu.
“Shell…kamu pernah bilang kan sama ibu kalo kamu pengen jadi orang yang berguna dan ga nyusahin orang lain? Belajarlah mulai sekarang sayang ! Belajar untuk diri sendiri dan belajar untuk orang lain. Renungilah kata-kata ibu ini, ibu yakin kamu bisa mengambil keputusan yang bijak.”
“Aduh Shell, Bu wali kita udah datang tuh, gugup banget nih!” Reana memegang tanganku erat, membuatku tersadar ke alam nyata.
Dan mendadak sebuah pikiran terlintas di benakku, aku tau apa yang harus ku lakukan.

Raportku mengangguk-angguk lunglai di tanganku ketika ku bawa berlari. Aku belum membukanya, sungguh……! Tak ada gunanya juga, karena aku sudah tau bagaimana isinya. Sekarang yang harus ku lakukan hanya mencari seseorang.
Bruakk…
Aku terjatuh.
“Ma’af…ma’af…aku sedang buru-buru,” aku bersiap melangkah.
“hmmmm……aku belum bilang mau ma’afin lho,” sahutnya mendongakkan wajah sambil tersenyum mengejek.
“Ah…Untung ketemu di sini, ayo ikut aku !” bujukku menarik lengan bajunya.
“Hah?” wajahnya tampak blo’on menyiratkan kebingungan.
“Ayo cepat…!” seruku tanpa peduli.

“Nah yang ini dipindahruas terus di ubah ke bentuk lain,” telunjuknya menjelajahi jawabanku yang salah.
Sudah seminggu Rendy ngeprivat aku. Dia mengajariku hanya ketika ga ada les tambahan di sekolah, atau bisa juga setelah salat magrib-isya kalau aku lagi semangat belajar. Karena ternyata rumah kami berdekatan, dan ibunya pelanggan baik ibuku. Tapi ga ada kemajuan dalam seminggu ini, bahkan ga ada jawabanku yang benar sepenuhnya.
“Sekarang kamu kerjaan yang ini Shell, nanti kita bahas sama-sama.”
Aku menatap kosong ke soal trigonometri itu. Mataku tiba-tiba panas.
“lho Shell, kenapa?”
“kayanya aku ga bakalan bisa lulus UAN deh,” lirihku.
“Kamu memang ga akan bisa jika kamu tidak mencoba. Segala sesuatu itu butuh proses Shell, dan kegagalan merupakan langkah dalam proses itu. Jangan mengalah dengan nasib. Origami yang sehelai kertas aja masih bisa bangkit, masa kamu ga? Semangat donk!”
kata-katanya membuat tubuhku dialiri rasa hangat. Aku menghapus air mata.
“Makasih ya Ren, aku beruntung punya kamu di saat seperti ini.” Ucapku tulus.
Rendy tersenyum dan hampir membuat jantungku copot kerana getaran halus tiba-tiba menyusup ke dalam relung hatiku.

Aku tercenung di depan papan pengumuman kelulusan. Tidak! Aku tidak sanggup melihatnya. Aku takut mengecewakan ibu dan Rendy. Aku menggeleng-geleng cemas sambil menghela nafas. Shelly !!! kamu harus kuat, kata hatiku mencoba menyemangati.
Aku menarik nafas dalam. Ok Shell ! bagaimanapun kamu harus melihatnya.
Aku berusaha berjalan melewati kerumunan yang telah lama berjubel. Mataku menyisir nama-nama yang ada, kerigatku mengucur deras. Tiba-tiba aku terpaku, sebutir embun mengalir jatuh. Peringkat 10, Shellia Verdina, LULUS! Ya Tuhan, benarkah ini ? aku mencubit tangan keras.
“Auaw, sakit !” aku ga mimpi, aku beneran lulus. Oh, terima kasih ya Allah. Terima kasih.

“Ren……!!!” teriakku.
Aku tersengal setelah tiba di depannya. Ku coba mengatur nafas dan siap berkata.
“Rendy, aku…”
“aku tahu kok, kamu lulus kan? Selamat ya Shell,” katanya seraya menyerahkan sesuatu.
Rendy memang selalu tahu apa yang aku inginkan. Dia selalu bisa ngertiin aku.
Ku tatap pemberiannya, sekuntum mawar kertas. Meski ga seindah mawar beneran, tapi bagiku mawar ini menyimpan begitu penuh makna dan ga akan tergantikan dengan mawar manapun.
“kita ajak yang lain jalan-jalan yuk buat ngerayain semua ini?” ajaknya sambil meraih tanganku.
“Ayo !!!” seruku senang.
Dan aku yakin, hari-hariku selanjutnya juga pasti akan indah. Seindah kenangan ini.